Tuesday, September 29, 2015

Perkenalan dan Penjelasan.

Azar Widadsyah
Beberapa waktu yang lalu, setelah saya kehilangan blog saya dikarenakan alasan yang sangat konyol namun rentan terjadi,saya berpikiran untuk membuat blog pengganti.

Blog pengganti sudah selesai dibuat (bisa dilihat disini), namun ada yang masih mengganjal. Haruskah saya, menyatukan dua versi yang berbeda dalam diri saya, dalam satu wadah?
Kenapa tidak dipisahkan saja?

Pemisahan ini, saya pikir akan lebih membantu dalam pengklasifikasian konten yang saya tulis di dunia maya. Akan sangat konyol jika sekali waktu saya menulis puisi sendu mendayu, namun di lain waktu saya menuliskan tulisan-tulisan satir sarat kontroversi. Ini memang hanya preferensi pribadi, namun saya tidak ingin pembaca menemukan dua sisi yang terlalu kontras dalam satu wadah.



Seperti yang pernah dikatakan Albus Dumbledore dalam novel fiksi Harry Potter and the Half-Blood Prince (iya, saya memang menggemari seri Harry Potter, masa kecil yang menyenangkan.) bahwa jangan pernah menaruh semua rahasiamu dalam satu wadah.

Di blog saya yang lain, kalian akan menemukan diri saya yang melankolis, bahkan cenderung hiperbola dalam menyikapi sebuah masalah. Di sini, kalian akan menemukan saya yang kritis, seolah-olah marah kepada seluruh isi dunia, padahal tulisan saya disini tidak lebih dari pengamatan sehari-hari yang saya lakukan. Tidak lebih dari obrolan warung kopi belaka.

Tetapi, kenapa nama blog ini adalah "Bicara Di Kamar"?

Kenapa kata kerja yang saya pilih adalah bicara?
Bagi orang yang mengenal saya secara pribadi, bukan semata-mata pencitraan di dunia maya, mereka akan paham bahwa kenyataannya, saya memiliki masalah pelik dalam penyampaian sesuatu secara verbal. Kemampuan bicara saya sangat menggelikan. Tidak jarang orang melakukan protes, atau bahkan menertawai saya ketika saya sedang bicara dengan mereka. Dampaknya terasa juga, pemikiran-pemikiran saya akhirnya gagal didengar oleh khalayak ramai.

Jujur saja, keadaan ini cukup mengesalkan. Namun, saya tidak bisa serta merta diam saja.
Akhirnya, sembari mencoba memperbaiki kemampuan bicara saya yang parah, saya memutuskan untuk membuat saya bisa bicara di dunia maya. Memanfaatkan dunia dimana saya bisa bicara tentang semua hal, tanpa mempusingkan kemampuan verbal.


Lalu, kenapa tempat yang saya pilih adalah di kamar?
Rata-rata pembicaraan kelas menengah yang saya lakukan, biasa terjadi di kamar. Kamar adalah ruang pribadi, yang tidak terlalu pribadi juga, tempat dimana pemikiran-pemikiran liar biasa muncul dalam benak seseorang. Pemikiran yang biasanya, bermuara pada inovasi brilian, namun lebih sering menjadi lamunan satu malam.

Tapi, saya rupanya tidak ingin pemikiran 'kamar' saya berakhir menjadi lamunan belaka. Setidaknya, pemikiran tersebut bisa dituangkan dalam sebuah wadah, entah akan jadi apa hasilnya nanti.


Di blog ini, kalian akan mendapati tulisan-tulisan tentang, ehm, banyak hal yang ingin saya tulis. Mungkin akan ada beragam topik didalam sini. Seperti yang telah saya sebutkan diatas, saya tidak ingin pemikiran kamar saya berakhir menjadi lamunan belaka.
Dan kita semua tahu bahwa kita bisa memikirkan apa saja di dalam kamar bukan? :)


Saya memang menuliskan blog ini untuk kepuasan pribadi, namun akan menjadi sebuah kehormatan jika dari blog ini, saya bisa mendapatkan apresiasi, kritik positif, hingga teman diskusi.
Ya, memang saya manusia yang hidup disertai ego-ego luar biasa tinggi.



Malang, 28 September 2015
Selamat menikmati.



azr

About the Author

Azar Widadsyah / Author & Editor

Blog ini berisi tentang tulisan-tulisan dari orang yang menikmati semesta. Mayoritas berisi opini dan pengalaman personal.

0 comments :

Post a Comment

Powered by Blogger.